Jumat, 28 Mei 2010

Perlu Keringkan Kopi Agar Tahan Hingga 10 Tahun

Para petani perlu mengelola produk kopi dalam bentuk kopi biji kering yang bisa disimpan petani lima sampai sepuluh tahun sebagai alternatif pilihan menunggu pulihnya harga setelah melimpahnya stok di negara produsen utama maupun di negara konsumen.

"Kopi biji kering merupakan solusi dalam mensiasati iklim pasar perkopian dunia hingga tahun ini masih diwarnai kondisi harga belum menentu, kata Sekretaris Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Cabang Sumbar, Djaswir Loewis di Padang, Jumat.

Harga kopi di pasaran global di Amerika dan Eropa sampai saat ini masih belum menentu dan cenderung turun karena stok melimpah. Di Padang pekan ini tercatat harga kopi per kg Rp2.600 sampaiRp2.800 untuk kopi biji robusta mutu asalan, turun dari harga sebelumnya yang mencapai Rp3.000.

Jika dikakulasikan dengan biaya transpor dan keuntungan pedagang pengumpul, maka harga yang diperoleh petani hanya sekitar Rp2.000 atau petani harus mensubsidi sekitar Rp200 sampai Rp300 per kg untuk jasa memetik dan biaya angkut.

Rendahnya harga kopi di sentra produksi, dikuartirkan mempengaruhi petani." Kita khawatir para petani akan menelantarkan tanaman kopinya, padahal meskipun kondisi harga sedang tidak bagus petani kopi harus tetap merawat tanamannya dengan baik termasuk pebgelolaan pasca panen," ujarnya.

Disamping itu, untuk tahun kedepan, para petani kopi agar mengusahakan langkah "diversifikasi" dengan menanam tanaman perkebunan lain atau tanaman pertanian agar tidak selalu tergantung pada satu komoditas saja.

Djaswir Loewis, mengutip Internasional Coffee Organization (ICO) yang menekankan, prediksi penurunan produksi kopi dunia tahun ini akan terus bergulir, sementara kondisi harga diprediksikan terus berfluktuasi dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan.

Prediksi penurunan produksi di hampir semua negara produsen utama karena pengaruh cuaca, hama dan program lainnya.

Indonesia yang merupakan urutan keempat negara produsen utama kopi setelah Brazil, Vietnan dan Colombia, mempunyai tanaman kopi seluas 1,7 juta hektar dengan produksi sekitar 450 ribu ton per tahun.

Tanaman kopi itu terdapat di Sumatera 660 ribu hektar, Jawa 133 ribu hektar, Nusatenggara 144 ribu hektar, Kalimantan 39 ribu hektar dan tersebar di pulau lainnya 98 ribu hektar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar